Parkour Horror Review Dying Light 2 Stay Human

Agustus 17, 2022 ・0 comments


Berulang kali membuat penasaran, berulang kali pula ditunda, namun akhirnya Dying Light 2 Stay Human telah dirilis dan sudah bisa dimainkan semenjak 5 Februari lalu

Beragam respons dari gamer sejagat pun mulai marak di internet, mulai dari kekecewaan akibat hadirnya Denuvo, hingga kepuasan karena konten dan gameplay apik yang ditawarkan

: Lalu, apakah Dying Light 2: Stay Human layak untuk dimainkan Simak ulasannya dibawah

Sebelumnya, berikut adalah perangkat PC yang kami gunakan untuk melakukan review Dying Light 2:

Grafis Cantik Memalingkan Dunia

Dengan perkembangan zaman dan perkembangan teknologi, tentunya tak bisa dipungkiri kalau Dying Light 2 sukses memukau setiap orang saat pertama kali memperlihatkan taringnya dengan berbagai trailer yang dibagikan

Namun pertama kali kru KotakGame memainkan game ini dan melihat sendiri performa grafis yang ditawarkan, Dying Light 2: Stay Human sukses memukau, bahkan melampaui ekspektasi dari setiap kru yang telah mencoba

Untuk review kali ini, Kru KotakGame mendapatkan versi PC, sehingga grafis yang ditawarkan cukup fleksibel karena kami bisa mensetting sesuai kebutuhan

Grafis yang ditawarkan begitu indah, sehingga kami lupa bahwa game ini merupakan game horror

Ini memberikan perasaan yang cukup rumit bagi kru KotakGame, karena dengan warna terang yang didominasi warna coklat dan hijau, Dying Light 2 kurang memberikan impresi dunia yang kelam, berbeda dengan Dying Light 1 yang didominasi warna kelabu,

Kami memainkan versi Beta Test Gameplay, jadi ada kemungkinan masalah yang kami temui telah diperbaiki berbagai bug yang menyerang

Kami merasakan Frame Jumping walau tak separah yang telah dibicarakan dalam komunitas

Hanya sekali dua kali, dan terjadi bukan battle, namun saat cutscene

Pelaksanaan Cerita Yang Kurang Direct

Dying Light 2 ini merupakan sekuel lepas dari Dying Light pertama, dimana game kedua mengambil setting 22 tahun setelah game pertama dan 15 tahun semenjak The Fall terjadi, sehingga tidak ada keterkaitan langsung antara game pertama dengan game kedua, pemain yang ingin bermain game kedua ini bisa langsung terjun dan bermain sebagai Aiden Caldwell, seorang Pilgrim yang harus berpetualang ke kota Viledor untuk mencari saudarinya, Mia Caldwell

Secara sekilas, pelaksanaan cerita dalam Dying Light 2 ini lebih terasa misterius, karena kita tidak mengenal Aiden dan Mia, dan mengapa Aiden mencari saudarinya tersebut

Potongan cerita diberikan dalam bentuk flashback, dan pemain harus menyambungkan potongan puzzle tersebut seiring kita bermain

Pelaksanaan cerita ini terasa begitu berbeda dan kurang apabila dibandingkan dengan game pertamanya, dimana kita mengenal Kyle Crane sebagai agen rahasia yang harus menghentikan Kadir Suleiman yang mencuri data rahasia dan berpotensi memulai perang dunia, namun harus bertahan hidup dari kejaran zombie yang buas, dan masuk ke dalam game dengan situasi yang mengerikan

Perbedaan dalam gaya penyampaian cerita ini menyebabkan kurangnya rasa empati kepada Aiden dan pengertian akan motivasi Aiden dalam petualangannya mencari Mia bagi Kru KotakGame

Gameplay Smooth dan responsif

Terlepas dari impresi awal cerita, Dying Light 2 menjadikan parkour sebagai daya tarik utama, dimana kita bisa berlari layaknya assassin di gedunggedung tinggi, berayun bahkan bisa menggunakan glider untuk menjangkau lokasi yang agak jauh (walau agak belakang), dan formula yang dikembangkan dalam Dying Light pertama telah disempurnakan pada Dying Light 2

Seluruh kontrol yang disediakan membuat berlari dari kejaran zombie menjadi begitu natural, tanpa adanya kesulitan input

Kemudahan ini membuat pemain cukup memikirkan nyawa pemain saat berlari dari kejaran Zombie

Berbicara mengenai kejarkejaran dengan zombie, dalam Dying Light 2 ini terdapat satu mekanisme baru yang memperlihatkan seberapa banyak zombie yang mengejar dirimu

Dinamakan Chase Level, level ini akan memperlihatkan seberapa berbahayanya zombie horde yang mengejarmu, mulai dari 1 yang tingkat berbahayanya cukup rendah, hingga level 4 yang mana satu kesalahan kecil berarti game over

Mekanisme ini mempermudah pemain untuk mengatur resiko saat pemain harus lari dari para zombie saat malam hari

Dalam urusan fighting, tidak ada perubahan signifikan yang sangat merubah gaya permainan secara drastis, Pemain masih harus mencari, mengupgrade senjata yang digunakan dan memperhatikan apakah senjata tersebut akan rusak atau tidak

Dengan absennya repair kit, pemain harus memperhatikan durability secara ekstra, apabila pemain tidak mau senjata pemain rusak disaat bertarung

Namun durability bisa ditanggulangi dengan menggunakan Mod, komponen modifikasi yang membuat senjata lebih kuat, namun ini bukanlah solusi permanen, dan pemain harus terus mencari senjata agar bisa terus bertahan hidup

Pemain juga harus pintarpintar mengatur sumber daya, dan timing berpetualang karena siklus siang malam akan kembali dalam game kedua ini, dimana pada siang hari, zombiezombie akan masuk kedalam gedung untuk tidur dan keluar pada malam hari

Mekanisme Stealth yang mengigit jari

Dalam Dying Light 2, pemain akan sering menghabiskan waktu dalam ruangan di dalam sebuah gedung, dan harus bertahan hidup dalam ruangan yang sempit

Tak jarang, pemain justru harus mengendapngendap agar tidak berurusan dengan dengan para zombie yang tertidur di siang hari

Dying Light 2 kini melepas sistem view cone, sebuah kerucut yang menandakan jarak pandang dari zombie, jadi pemain harus terus waspada agar tidak membangunkan zombie yang sedang tidak aktif

Untuk kamu yang membenci stealth, kamu harus menggigit jari, karena stealth akan terus ada selama kamu bermain

Memang stealth sebuah pilihan, kami pun sering menganggap bahwa mengendapngendap tidak cocok dengan gaya permainan kami, namun sering kali kami harus berkompromi dan menggunakan stealth untuk mencari berbagai sumber daya yang ada dalam sebuah bangunan berbahaya

:

Rasa RPG yang kental akan grinding

Sama seperti Dying Light pertama, Dying Light 2 juga menganut sistem RPG, dimana kalian bisa memilih skill apa yang kalian inginkan untuk Aiden

Skill ini pun dibagi menjadi dua macam, yaitu Combat dan Parkour

Namun untuk Dying Light 2 ini kalian harus pintarpintar memilih skill mana yang kalian butuhkan untuk Aiden, karena disini, grinding akan menjadi makanan yang harus kalian nikmati

Mulai dari old world money, uncommon hingga rare enemy trophies harus kalian kumpulkan karena skill yang ingin kalian ambil, harus kalian beli dengan harga yang tak murah

Selain itu, untuk sebuah game survival horror, Dying Light 2 secara mengejutkan memberikan perhatian lebih kepada sisi crafting, dimana kalian harus mencari berbagai komponen seperti madu dan bunga chamomile untuk membuat sebuah first aid

Tak berhenti sampai disitu, kalian juga bisa membuat berbagai alat seperti noisemaker dan throwing knife

Untuk bertahan hidup, kalian juga harus pintarpintar memanfaatkan shop yang hadir, dimana shop akan menjual senjata, armor hingga mod yang lebih baik dari yang bisa kalian temukan, dan benar saja, setiap shop ini menjual barangbarang mereka dengan harga yang tak murah juga, dan kalian harus siap untuk grinding membunuh zombie maupun musuh biasa

Streamer Mode untuk kamu yang ingin menjadi streamer

Maksud dari poin ini bukan Dying Light 2 akan membantu kamu untuk menjadi streamer terkenal layaknya Windah Basudara, namun mode ini akan memutar lagulagu yang tidak memiliki hak cipta, sehingga apabila kamu ingin melakukan streaming, atau mengunggah bagian gameplay kamu ke Youtube, kamu tidak akan mendapat serangan atas hak cipta

Poin ini terasa begitu remeh, namun kami sangat mengapresiasi langkah yang diambil oleh Techland, dimana mereka mengambil langkah untuk para streamer atau Youtube untuk bisa memainkan Dying Light 2 ini tanpa harus takut akan copyright claim/strike

Konsekuensi kubu yang kurang terasa akibatnya

Dalam berbagai promosi yang dibagikan oleh Techland, Dying Light 2 merupakan sebuah game penuh dengan konsekuensi

Apabila kita memilih satu kubu, game akan merekam dan memberikan konsekuensi yang ada

Apabila kita memilih sebuah pilihan yang krusial, game akan menyesuaikan dunia dengan pilihan tersebut

Ini berarti pengalaman bermain dari setiap pemain akan berbeda satu sama lain

Namun hal ini terasa tidak menjadi fokus utama dari Dying Light 2, dimana beberapa pilihan memang sangat penting, namun untuk pilihan lainnya hanya akan memberikan scene yang berbeda

Hal ini tentu memberikan rasa yang agak pahit dimulut, dimana setiap pilihan ini seharusnya memberikan dampak yang berbeda dan membuat cabang cerita, namun pada akhirnya akan kembali menuju plot utama, yaitu masalah Aiden ingin mencari Mia

Layaknya kita sengaja memilih jalan lain dengan harapan akan mencapai tujuan baru, hanya untuk mengetahui bahwa jalan tersebut hanya akan kembali menuju tujuan awal

Kami tidak menemukan pilihan yang begitu berdampak sangat besar terhadap cerita selain pilihan akhir

:

Kesimpulan

Memang tak ada gading yang tak retak, setiap ekspektasi yang terlalu tinggi pastinya akan membawakan kekecewaan yang tak kalah tinggi pula

Bukan berarti Kru KotakGame kecewa berat dengan Dying Light 2 ini, namun kami merasa bahwa game ini masih bisa dikembangkan lebih lagi

Dimana satu sisi begitu sempurna, sisi lainnya nampak kurang diperhatikan, dan dalam Dying Light 2 ini begitu terasa ketimpangan antara sisi gameplay dan sisi cerita

Untuk kamu yang sangat menginginkan game survival horror dengan kebebasan bermanuver dan bergerak, Dying Light 2 Stay Human adalah game yang sempurna untukmu, namun jika ingin cerita yang menggugah dan sangat indah, ada baiknya mencari game RPG yang memang sudah terkenal dengan ceritanya

Tertarik untuk mencoba Dying Light 2 Stay Human tersedia untuk Xbox Series X and Series S, PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Nintendo Switch, dan PC lewat Steam dan Epic Game Store


Baca Juga:

https://akuratbanget.blogspot.com/2022/07/acara-kolaborasi-paling-luar-biasa.html
https://akuratbanget.blogspot.com/2022/07/buletin-analis-tinjauan-pasar-game.html
https://akuratbanget.blogspot.com/2022/07/ulasan-video-game-dragon-age-2.html

https://kutopup.com/tag

Posting Komentar

Jika kamu tidak bisa berkomentar, gunakan google chrome.